Minggu, 25 Mei 2014

Sakit, Sebuah keadaan yang mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh kita, seperti alarm yang pake pengingat, “hai, ada yang koslet!” Sebuah keadaan yang tidak enak, tidak nyaman, pokoknya yang tidak-tidak, hee..Tubuh dan hati menolak dengan keras. Emm, definisi lainnya saya rasa yang baca mungkin lebih paham. hee..

Tapi, ya.. sebagai makhluk, seberapa keras pun kita ogah dengan keadaan seperti itu, tetap saja seringkali terjadi, bahkan berulang-ulang, meskipun segala macam jurus, tips trik jitu sudah kita terapkan.

Namun, bukan berarti yang tidak menyenangkan itu selalu yang buruk-buruk kan? Banyak hal yang justru yang begitu itulah yang membuat kita lebih keren dari sebelumnya. Katanya, sakit itu penggugur dosa, So, kalau begitu ini menyenangkan, bukan? And that’s right! ini bisa jadi ajang untuk MEMPERKEREN DIRI.

Caranya?

Selalu ambil yang positifnya, lihat hikmahnya, kumpulkan pelajaran sebanyak-banyaknya dari keadaan ini. Berikut beberapa diantaranya:

1.    Sakit merupakan ajang melatih ketahanan diri, ketabahan hati. Cengeng g sih? Manja g sih?
Memang saat seperti ini, penderita cenderung ingin diperhatikan lebih dari biasanya, maybe karena merasa lemah, letih, lesu, loyo, lunglai, merasa tidak berdaya, dan sebagainya, yang sering mengikuti si pesakit. Tapi, justru itu, disinilah letak pelatihannya, jika dalam keadaan ini saja kita masih bisa bertahan, tidak lebay, tidak cengeng, tidak manja, dan sejenisnya, apalagi dalam keadaan biasa, normal. Pastinya lebih tangguh bukan?

2.    Belajar menghargai nikmat kesehatan.
Nah, pada kondisi ini, biasanya kita baru sadar, bahwa MasyaAllah...nikmat Allah yang satu ini tuh, benar-benar anugerah yang luar biasa, patut disyukuri. Begitulah, kata para tetua juga apa, “kadang sesuatu itu baru berasa berharga saat kita sudah tidak memilikinya”.
Sakit itu bisa menjadi pengalaman, bahwa persaan ini sungguh tidak mengenakkan, maka jangan coba-coba untuk memancingnya, jaga diri, jaga kesehatan, ikuti aturan tubuh seharusnya. Ini amanah loh! And then..saat sudah bisa menghargai, maka InsyaAllah perasaan keren akan segera hinggap. Hee..

3.    Sabar dan ikhtiar yang tak putus-putus
“Ngapain sih orang minum obat? Perasaan sakit saya gini-gini aja, g ada perubahan. Udah ah! Sekalian g usah aja!” Beberapa orang sakit terkadang cenderung mengeluarkan kalimat-kalimat ini. Hati-hati! Ini bisa jadi indikasi bahwa kita sedang dalam masa “putus asa”! Padahal, sudah sangat jelas bahwa putus asa itu tidak disenangi oleh sang Pencipta.
Maka disinilah dilihat, siapa saja yang punya daya kesabaran yang diatas rata-rata, siapa yang gigih dalam berusaha, siapa yang tidak. Dan bukankah sebagai orang yang beriman patutnya kita percaya, bahwa selalu ada jalan untuk orang yang mau merubah nasibnya, yang mau memperjuangkan hidupnya? So, berjuang terus sampai akhir! ^_^

4.    Ngeluh? Ngapain?
Inilah salah satu hobi yang digeluti para pesakit, mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Padahal kepada siapa? Entahlah, mungkin diri sendiri juga tak tahu harus dialamatkan kemana, karena pada kenyataannya, banyak penyakit itu timbul karena ulah perbuatan kita sendiri. Jangan pikirkan dulu soal kebiasaan kita makan ini dan makan itu yang tidak jelas nilai gizinya, kandungan buruknya, tapi coba pikirkan dosa apa yang sudah kita perbuat. Ajang muhasabah nih!
Dan..emang ada orang yang saat ngeluh, ngambek, tidak terima, ngamuk-ngamuk, tiba-tiba penyakitnya udahan aja! Takut, lari terbirit-birit! Ngacir dan menghilang? Iya, ada ada...dalam hayalan tapi...haha. Justru, ngeluh itu seringkali membawa dampak buruk bagi kesehatan, gimana g, bila hati kian kotor, pikiran pun jadi sempit. Bahkan dampak buruk dari ngeluh kadang semakin gede’ saat orang-orang di sekitar kita menjadi tidak nyaman dengan kelakukan kita ini, bisa-bisa bukan sakit yang pergi, malah karib kerabat yang kabur.
Maka sudahlah..hadapi, hayati, dan nikmati saja. Ikhlaskan, maka semoga Allah meringankan beban, melapangkan dada, dan semuanya kembali baik-baik saja. Aamiin.

5.        Sakit, bikin yang jauh jadi dekat, yang dekat lebih dekat lagi
Mungkin, ada beberapa karib kerabat yang akan lebih care dengan kita, yang dulunya berasa cuek, saat kita lagi sakit, tiba-tiba datang menjenguk, bahkan jauh-jauh dari berbagai penjuru. Pernah ngerasain? Coba deh! *eh..ups, hehe. Ada pula temen or keluarga, yang ini itu diurusin sama dia, mau ini, mau itu akan segera dipenuhi. Yang deket semakin deket. Itulah kerennya sakit.
Dan akan menjadi lebih keren lagi, kalau ajang ini dijadikan ajang mendekatkan diri kepada Allah, sang Pengasih, Penyayang. Yang dulu kita jauh, jarang do’a, jarang ibadah, suka lupa melibatkan Ia dalam segala aktivitas, jadi mawas diri. Yang udah dekat, tambah dekat lagi, bahwa betapa sayangNya Ia kepada kita, selalu mengingatkan kalau ada hal-hal yang kita lalai di dalamnya, seperti menjaga amanah sehat ini.

6.        Tetap tersenyum, tetap berbuat baik, tetap memberikan manfaat sebanyak-banyaknya.
Nah, kalau yang ini, mungkin hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang level kekerenannya udah akut, tingkat mahir. Hee. Bayangkan, disaat sakit itu cenderung, membuat orang lain mengubah mimik wajah sekusut-kusutnya, seiba-ibanya, orang-orang jenis ini, masih tetap tampil menawan dengan senyuman, meski mungkin kadang pucat tak bisa ditutupi, mungkin beberapa kawan akan bertegur “Sakit yah? Kok pucat gitu?” Dan dengan kerennya orang-orang ini akan menjawab “Ah, g....biasaaa...dikit doank” padahal udah oleng tuh. Pernah ketemu saja temen kayak gini? Beri jempol...hehe.
Terus ada lagi nih, jenis kekerenan selevel lebih tinggi, ketika sakit, ada... saja orang yang saat kita minta bantuannya, dia masih saja mau menolong, meski dianya juga sedang susah, dia tetap saja berbuat sebaik yang dia bisa, mengusahakan yang terbaik untuk saudaranya, teman, sahabatnya. Disaat yang lain, sedang sehatnya saja susahnyaaaa minta ampun untuk diharapkan kesediaannya membantu. Nah, sedang orang-orang jenis ini sakit saja, sifat heronya masih ada, apalagi saat normal yah! Subhanallah...mari beri upplause! :D
Finally, menurut saya (yg g sepakat mah urusan anda, hehe), jenis orang yang terkeren saat sakit, yang t.o.p b.g.t. adalah yang masih bisa memberi manfaat seluas-luasnya. Seakan-akan bilang, “ayo..ini aku, manfaatkan kawan, manfaatkan!” Disaat orang lain sibuk dengan celoteh, protes, merasa g suka, tentang “Kenapa sih aku dimanfaatin gini? Emangnya aku apaan? Boneka? Robot?” Orang-orang jenis ini malah seakan melemparkan diri ke dalam jurang-jurang kemanfaatan itu. Seakan hidupnya hanya untuk bermafaat bagi orang lain, cukup itu, untuk dirinya sendiri mah urusan Ilahi. Weits, jago! Dan bukankah memang sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi sesama? Khairunnas anfa’uhum linnas.
Patut dikalungi penghargaan nih! Hee..


So, mau keren? Mungkin point 1-6 bisa dicoba, dan bila masih berasa kurang, silahkan ditambahkan. Semangat! Mari jadi Keren! Hehe...^_^


Oleh Rifa'atul Mahmudah
Posted by Unknown On 18.30 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube