Jumat, 21 Februari 2014

Pekan pertama
Ada yang berbeda saat sore hari berkumpul dan persiapan apel. Biasanya saat diklat ada lebih dari 100 santri dan saat Diktuktih pekan ini 12 akhwat dan kurang lebih 15 ikhwan. Sangat jauh berbeda suasananya. Pelatih saat diklatpun ikut jadi peserta Diktuktih bersama kita. Lalu siapa pelatih saat Diktuktih? Abah sama Pak Hendra langsung turun. Beda feel, walaupun gregetnya belum dapet. Mungkin karena pekan pertama, masih penyesuaian. I  have fun. But ...You know, I know that, Da'wah is a hard fight.
Tapi aku benar-benar baru merasakannya hari ini.
Pertama kalinya aku ditanya taukah aku konsekuensi da'wah?
Berkomitmenkah aku untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk da'wah ini?
Benarkah saat urusan da'wah ini berbenturan dengan urusanku yang lain, aku mampu lebih mempriorotaskan da'wah di atas urusan lain?

Aku berpikir panjang, terasa beratnya di pundakku namun aku tak ingin mundur. Saat kukatakan Ya dengan lantang, aku bahkan tak yakin aku benar-benar mampu maksimal ke depannya, tapi kubisikkan pada hatiku, I WILL.



Kalian lihat foto-fotonya?
He, ini saat kami makan malam di hari Sabtu.
I get many things in SSG and i hope i can give so many too for this way.
Mereka adalah saudara-saudara seperjuanganku.
Dan saat apel sore penutupan di hari Ahad, kami dipersaudarakan.
Me-T Atik P ^^

Catatan-catatan kecilku saat diktuktih:
- Jadi pelatih itu gak pernah berhenti berproses atau berlatih. Tidak ada pelatih yang cukup berlatih sekali, lalu bisa jadi pelatih sampai akhir.
- Sekarang ini, saat masih muda ini, investasi sebanyak-banyaknya. Ada pelatihan ini itu, ikuti!
- Keberhasilan pelatih itu bukan seberapa hebat dia, tapi seberapa hebat orang berhasil dilatihnya. Seperti guru dan siswa. Guru yang berhasil bukan guru yang pintar dan bisa mengerjakan soal-soal tapi guru yang berhasil mengajari siswanya dan menjadi manusia hebat.
- Pelatih itu harus kaya ilmu.

- Pelatih itu tentang memantaskan diri. Sering-sering bertanya pada dirimu, sudah pantaskah kau disebut pelatih? Bagaimana sikap, ucapan, cara mu berjalan, dll. Bayangkan pelatih seperti apa kamu di mata peserta yang kamu latih.


Oleh Miming Murti Karlina
Posted by Unknown On 16.06 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube