Itulah mengapa aku senang bukan kepalang memperoleh kesempatan menjadi bagian dari barisan ini. Coz bisa bediri berdampingan dengan kalian, orang-orang hebat nan keren, adalah sesuatu yang tidak semua orang dapat merasakannya. Mungkin ini yang dikatakan jodoh, jodoh yang membahagiakan, bersaudara dengan kalian yang rela meninggalkan segala kenyamanan yang ada, waktu yg bisa digunakan berleha-leha, demi untuk terus memperbaiki diri, meski fisik dan mental ditempa sedemikian rupa.
Dan part yang paling kusuka adalah saat melihat semangat-semangat itu, semangat berpacu dalam jargon "Khairunnas amfa’uhum linnas". Berlomba-lomba dalam kebaikan. Saling mencinta karena Allah. Berburu ridha Ilahi.
Tapi…Hai! Rasa-rasanya mengapa hal itu sudah mulai luntur? Ataukah ini hanya perasaan saya? Semoga…
Hanya saja, bila demikian adanya, maka jika berkenan, izinkanlah saya yang hanya seorang sahabat dalam shaf ini untuk memberikan sedikit pemikiran. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan dengan ini semangat kita tumbuh kembali, bermafaat untuk yang lain, terutama tentunya untuk saya pribadi, ngaca lagi. Bahwa kita tak seharusnya berhenti di sini, beristirahat untuk sesuatu yang baru kita mulai, dimana mimpi-mimpi kita mungkin baru terwujud 0,00001% dari target menebar manfaat untuk sesama yang sering kita kumandangkan.
Sepertinya ini memang kisah klasik, yang begini ini memang lumrah, semangat terhadap melakukan perubahan dan hal-hal baik lainnya seringkali hanya hadir di awalnya saja. Seterusnya, seiring dengan berjalannya waktu, terhapus sudah, melayang entah kemana, berbelok ke fokus yang lain, banting stir ke tujuan yang beda.
Ya, mugkin karena kita semua punya kesibukan masing-masing, dunia masing-masing, harus menuaikan tanggung jawab lain di luar sana. Salah satu "penghambat" pergerakan ini. Akan hal itu, kita saling memaklumi.
Tapi…saudara…aku rindu wajah semangatmu itu, keringatmu yang menetes untuk saudara kita yang kurang beruntung, berbuat bukan untuk kemakmuran pribadi, kemauan kerasmu untuk menjadikan dunia ini tak sehitam sekarang. Takkah kau rindu masa-masa dimana kita melakukan banyak hal untuk orang-orang yang awalnya bahkan kenal pun, kita tidak?
Hm, tak bisakah kita meluangkan sedikit waktu saja untuk langkah yang pernah kita cipta ini? Sesuatu yang baiknya luar biasa. Dan mungkin akan membuat tabungan kita di akhirat semakin menjulang. Aamiin…
Dulu, sabtu minggu toh bisa kita luangkan untuk sekedar merapat disini, menimba ilmu banyak-banyak. Walau entah, kita mungkin merelakan banyak hal untuk itu, termasuk waktu yang diporsikan untuk istirahat. Meski diteriaki kiri kanan, dibentak depan belakang.
Kini, tak seperti itu lagi. Tak ada nada perintah dari mulut pelatih, yang ada nada panggilan dari dalam hati. Untuk terus berlatih, untuk terus bergerak. Tak pula harus berbaris tegap di tiap sabtu minggu, menahan rasa pegal di kaki, menenteng tas berat di pundak kanan kiri. Yang ada hanya kewajiban untuk terus berdiri tegar di tiap tikungan hidup, menghalau rasa malas di diri, membawa tanggung jawab atas semua keputusan untuk terlibat di sini.
Tentu, siapa tak tahu, bahwa kalian, orang-orang yang berada dalam barisan ini adalah orang-orang super yang telah banyak kontribusinya untuk sesama di luar sana. Tapi kawaaaannn, bukankah kita akan lebih kuat bila kita bersama lagi, layaknya lidi yang tuggalnya ia sulit untuk membersihkan debu, tapi ketika dalam satu ikatan membentuk sapu, maka tedeeeeenggg…! Hanya butuh beberapa hitungan saja semuanya beres. Gitu kan?
Ayolaaahhh…ingin kutarik-tarik kembali hatimu untuk merapat kembali ke sini. Berkunjung, bersilaturrahmi di rumah belajar kita bersama. Meluangkan waktu sejam, dua jam. Walau sekedar untuk memikirkan kelanjutan kisah kita ini. Melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan.
Atau simplenya…mari kita berpikir begini, mulai dari hal-hal yang kecil-kecil saja, yang remeh-remeh saja. Seperti sebuah jarkoman berantai, dari si A ke kita, kita ke si B, si B ke si C, dst. Nah, saat sibuk, mungkin kita tak sempat melirik hp. Tapi benarkah di sepanjang hari begitu? Walau beberapa menit saja? Tinggal forward and send, apa susahnya kan? Setitik hal itu, membuat teman-teman kita yang lain dapat berita terkini, yang walau tak penting bagi kita, tapi mungkin bagi mereka berharga, who knows? Em, tak punya pulsa? Bukankah SSG didesain untuk terus berusaha, mengusahakan apapun untuk kebaikan? hehe...minjem sms gratisan temen yang lain misalnya. haha...
Begitu juga ketika dalam ranah ukhuwah ini kita diamanahi sebuah jabatan, di kepengurusan umum, pun di wilayah, dapat disimpulkan berarti teman-teman kita melihat kita mampu untuk melakukan itu, memandang kita bisa. Maka, mewujudkan bahwa kita memang benar-benar dapat diandalkan adalah tugas wajib. Kayak bunyi tekad kehormatan yang selalu kita lantunkan gede’-gede’: bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Ya kan? So, yuk sama-sama berusaha! ^_^
Then, kalian-kalian yang masih saja terus berkontribusi, melakukan banyak hal, menyumbang pemikiran, merapat di tempat ini untuk mewujudkan hal-hal baik di bumi, memberi contoh yang terpuji, mencipta kebaikan yang menjamur, adalah aset-aset dunia yang membanggakan. Yang meski punya seabrek-abrek kegiatan, tanggung jawab tak ringan di pundak, tapi tetap saja berusaha melakukan sebanyak-banyaknya yang bisa diberikan.
Jadi...Lihatlah! Yang lain saja bisa! Maka kita, yang lagi adem ayem, duduk selonjoran, santai melambai, saat ini, InsyaAllah juga bisa! Hanya perlu sedikiiiitttttt saja kemauan untuk melangkah lagi.
Bukankah...
"Kita bisa! Kita pasti bisa! Kita akan raih bintang-bintang.
Kita bisa jadi yang terdepan.
Bersatu bersama dalam satu irama, dalam meraih kejayaan." (Wae wae o (kita bisa)_Yovie n friends)
Finally, bila sulit, bila ribet, takut kacau balau, takut tanggung jawab lain terabaikan….
Maka, mungkin hal pertama yang perlu kita kokohkan adalah niat, selanjutnya meningkatkan kedisiplinan, mengatur waktu kita, membenahi cara kita membagi porsi pekerjaan dalam keseharian.
Dan setelah itu, semoga semuanya berjalan lancar, tak ada yang terabaikan. Amanat ini sudah ada dipundak kita, jangan kita tepis! Karena kitalah yang terpilih memerankan peran ini, di antara beribu-ribu orang di kota yang sama, di antara berjuta-juta orang di negara yang sama, di antara semua penduduk bumi. So, ayo bermain total, 100%, hingga pahalanya juga 100%. Aamiin…
Oleh Rifa'atul Mahmudah
Dan part yang paling kusuka adalah saat melihat semangat-semangat itu, semangat berpacu dalam jargon "Khairunnas amfa’uhum linnas". Berlomba-lomba dalam kebaikan. Saling mencinta karena Allah. Berburu ridha Ilahi.
Tapi…Hai! Rasa-rasanya mengapa hal itu sudah mulai luntur? Ataukah ini hanya perasaan saya? Semoga…
Hanya saja, bila demikian adanya, maka jika berkenan, izinkanlah saya yang hanya seorang sahabat dalam shaf ini untuk memberikan sedikit pemikiran. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan dengan ini semangat kita tumbuh kembali, bermafaat untuk yang lain, terutama tentunya untuk saya pribadi, ngaca lagi. Bahwa kita tak seharusnya berhenti di sini, beristirahat untuk sesuatu yang baru kita mulai, dimana mimpi-mimpi kita mungkin baru terwujud 0,00001% dari target menebar manfaat untuk sesama yang sering kita kumandangkan.
Sepertinya ini memang kisah klasik, yang begini ini memang lumrah, semangat terhadap melakukan perubahan dan hal-hal baik lainnya seringkali hanya hadir di awalnya saja. Seterusnya, seiring dengan berjalannya waktu, terhapus sudah, melayang entah kemana, berbelok ke fokus yang lain, banting stir ke tujuan yang beda.
Ya, mugkin karena kita semua punya kesibukan masing-masing, dunia masing-masing, harus menuaikan tanggung jawab lain di luar sana. Salah satu "penghambat" pergerakan ini. Akan hal itu, kita saling memaklumi.
Tapi…saudara…aku rindu wajah semangatmu itu, keringatmu yang menetes untuk saudara kita yang kurang beruntung, berbuat bukan untuk kemakmuran pribadi, kemauan kerasmu untuk menjadikan dunia ini tak sehitam sekarang. Takkah kau rindu masa-masa dimana kita melakukan banyak hal untuk orang-orang yang awalnya bahkan kenal pun, kita tidak?
Hm, tak bisakah kita meluangkan sedikit waktu saja untuk langkah yang pernah kita cipta ini? Sesuatu yang baiknya luar biasa. Dan mungkin akan membuat tabungan kita di akhirat semakin menjulang. Aamiin…
Dulu, sabtu minggu toh bisa kita luangkan untuk sekedar merapat disini, menimba ilmu banyak-banyak. Walau entah, kita mungkin merelakan banyak hal untuk itu, termasuk waktu yang diporsikan untuk istirahat. Meski diteriaki kiri kanan, dibentak depan belakang.
Kini, tak seperti itu lagi. Tak ada nada perintah dari mulut pelatih, yang ada nada panggilan dari dalam hati. Untuk terus berlatih, untuk terus bergerak. Tak pula harus berbaris tegap di tiap sabtu minggu, menahan rasa pegal di kaki, menenteng tas berat di pundak kanan kiri. Yang ada hanya kewajiban untuk terus berdiri tegar di tiap tikungan hidup, menghalau rasa malas di diri, membawa tanggung jawab atas semua keputusan untuk terlibat di sini.
Tentu, siapa tak tahu, bahwa kalian, orang-orang yang berada dalam barisan ini adalah orang-orang super yang telah banyak kontribusinya untuk sesama di luar sana. Tapi kawaaaannn, bukankah kita akan lebih kuat bila kita bersama lagi, layaknya lidi yang tuggalnya ia sulit untuk membersihkan debu, tapi ketika dalam satu ikatan membentuk sapu, maka tedeeeeenggg…! Hanya butuh beberapa hitungan saja semuanya beres. Gitu kan?
Ayolaaahhh…ingin kutarik-tarik kembali hatimu untuk merapat kembali ke sini. Berkunjung, bersilaturrahmi di rumah belajar kita bersama. Meluangkan waktu sejam, dua jam. Walau sekedar untuk memikirkan kelanjutan kisah kita ini. Melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan.
Atau simplenya…mari kita berpikir begini, mulai dari hal-hal yang kecil-kecil saja, yang remeh-remeh saja. Seperti sebuah jarkoman berantai, dari si A ke kita, kita ke si B, si B ke si C, dst. Nah, saat sibuk, mungkin kita tak sempat melirik hp. Tapi benarkah di sepanjang hari begitu? Walau beberapa menit saja? Tinggal forward and send, apa susahnya kan? Setitik hal itu, membuat teman-teman kita yang lain dapat berita terkini, yang walau tak penting bagi kita, tapi mungkin bagi mereka berharga, who knows? Em, tak punya pulsa? Bukankah SSG didesain untuk terus berusaha, mengusahakan apapun untuk kebaikan? hehe...minjem sms gratisan temen yang lain misalnya. haha...
Begitu juga ketika dalam ranah ukhuwah ini kita diamanahi sebuah jabatan, di kepengurusan umum, pun di wilayah, dapat disimpulkan berarti teman-teman kita melihat kita mampu untuk melakukan itu, memandang kita bisa. Maka, mewujudkan bahwa kita memang benar-benar dapat diandalkan adalah tugas wajib. Kayak bunyi tekad kehormatan yang selalu kita lantunkan gede’-gede’: bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Ya kan? So, yuk sama-sama berusaha! ^_^
Then, kalian-kalian yang masih saja terus berkontribusi, melakukan banyak hal, menyumbang pemikiran, merapat di tempat ini untuk mewujudkan hal-hal baik di bumi, memberi contoh yang terpuji, mencipta kebaikan yang menjamur, adalah aset-aset dunia yang membanggakan. Yang meski punya seabrek-abrek kegiatan, tanggung jawab tak ringan di pundak, tapi tetap saja berusaha melakukan sebanyak-banyaknya yang bisa diberikan.
Jadi...Lihatlah! Yang lain saja bisa! Maka kita, yang lagi adem ayem, duduk selonjoran, santai melambai, saat ini, InsyaAllah juga bisa! Hanya perlu sedikiiiitttttt saja kemauan untuk melangkah lagi.
Bukankah...
"Kita bisa! Kita pasti bisa! Kita akan raih bintang-bintang.
Kita bisa jadi yang terdepan.
Bersatu bersama dalam satu irama, dalam meraih kejayaan." (Wae wae o (kita bisa)_Yovie n friends)
Finally, bila sulit, bila ribet, takut kacau balau, takut tanggung jawab lain terabaikan….
Maka, mungkin hal pertama yang perlu kita kokohkan adalah niat, selanjutnya meningkatkan kedisiplinan, mengatur waktu kita, membenahi cara kita membagi porsi pekerjaan dalam keseharian.
sumber: menggapaihusnulkhotimah.blogspot.com |
Dan setelah itu, semoga semuanya berjalan lancar, tak ada yang terabaikan. Amanat ini sudah ada dipundak kita, jangan kita tepis! Karena kitalah yang terpilih memerankan peran ini, di antara beribu-ribu orang di kota yang sama, di antara berjuta-juta orang di negara yang sama, di antara semua penduduk bumi. So, ayo bermain total, 100%, hingga pahalanya juga 100%. Aamiin…
Oleh Rifa'atul Mahmudah
0 komentar:
Posting Komentar