Senin, 23 Juni 2014

Bismillah...
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ijinkan saya untuk menceritakan sedikit cerita tentang pengalaman dan hikmah bersama SSG Advanture 26. SSG go to Gunung Papandayan 21 sd 22 juni 2014.
Selamat membaca para pembaca yg dirahmati Allah.

Sebenernya ini cerita saya, karena saya "nyusul" berangkat sendiri, da yg lain udah duluan berangkat pagi-pagi.

Didasari Niat yg kuat ingin Naik Gunung, meskipun tergolong pendaki pemula, yang hanya berbekal pengalaman jalan ke Hutan ciJungle waktu pelantikan SSG dulu, membuat saya tetap semangat untuk menyusul sahabat-sahabat yang sudah lebih dulu stay di Gunung Papandayan-Garut. Berangkat pukul 15.00 hari Sabtu 21.06.2014. Cerita ini dimulai...

Perjalanan dari Bandung menuju gerbang pendakian saya tempuh kira-kira dengan waktu 3 jam menggunakan motor matic. Dipertengahan jalan, semangat naik Gunung sempet anjlok karena akses jalan dari alun-alun Cisurupan ke Pos 1 terbilang WOW! "Ini jalan apa sungai? Aspal ama lubang masih banyakan lubang...Mana gede'-gede' lagi lubangnya" dalam hati. Hihihi

Namun, keinginan mendapatkan pengalaman, cerita, hikmah, dan pelajaran membuat saya lanjut terus. Maka jawaban dari tanya saya tadi hanya HHN "Hadapi Hayati Nikmati". Meskipun keu'eung (takut) karena Gelap + jalan yang seakan tak bershabat. Motto PANTANG PULANG TANPA PENGALAMAN terus terngiang.

30 menit melewati jalan berlubang, akhirnya saya menemukan POS Registrasi. Di sana saya mengisi data diri. Sempat petugas tidak mengizinkan saya naik, alasannya karena saya pendaki pemula dan hari sudah malam. Tapi saya tetap ingin sekali naik Gunung dan yakin kalau Allah pasti bantu. So, saya memutuskan naik malam itu juga.

Memang pertolongan Allah itu TIDAK ADA YG KEBETULAN, melainkan semua sudah tertuliskan ketika kita dalam kandungan, saat kandungan berusia 4 bulan. Yang HEBATnya, saat itu seakan Allah langsung ngasih petunjuk, melalui seorang pendaki yang Allah kehendaki menjadi jalan untuk saya mendaki gunung Papandayan. Orang itu lewat depan saya, tanpa berfikir panjang saya ikuti. Saya yakin orang ini mau Kemping juga, da kalo mau futsal mah g mungkin lewat gunung maleum-maleum gini. Hehehe. *Dalam hati mengucap Syukur.. Karena Allah menundukan Gunung yg besarnya 1.000.000.000.000 : 1 itu untuk bisa saya lalui tanpa tersesat. Padahal sangat amat mudah bagi Allah untuk membuat diri yg hina ini tersasar di daleum Gunung di tengah malam. Jika bukan karena Do'a kedua OrangTua, istri dan Sahabat semua, mungkin saya tidak bisa menulis cerita penuh hikmah ini skarang. :')


Perjalanan dari gerbang pendakian sampai Pondok Saladah (tempat orang-orang mendirikan tenda), kurang lebih 2 jam. Saat tiba, seakan lagi-lagi Allah memberikan pelajaran bahwa "Jika Allah belum menghendaki sesuatu, maka tidak akan terjadi." Di Pondok saladah ada kurang lebih 100 tenda berdiri, dan ada ratusan atau bahkan ribuan pecinta alam. Kurang lebih 30 menit saya muteur nyari tenda SSG, g ketemu. Sempet putus asa dan punya pikiran, "Curiga tidur beratapkan bintang" alias g ditenda, hihihi.

Dan ketika Allah sudah mengizinkan untuk bertemu yang saya cari, cara Allah lagi-lagi LUARBIASA.. Allah Azza Wa Jalla menggerakan 2 orang Akhwat yg berseragam SSG jalan di depan saya. Dan Allah juga yang menggerakan mata ini untuk melihat baju itu.

Pendek cerita, saya sapa 2 Akhwat itu.
Fudin : "Assalamu'alaikum teh..."
2 akhwat : *lempeung ajah g jawab
Dikiranya teh ikhwan genit mereun yah, makanya jawabnya dalam hati.

Ya udah, disapa lagi dengan kata yg lebih spesifik.
Fudin : "Teteh SSG yah???"
Akhirnya 2 akhwat itu membalikan wajahnya pelan-pelan lalu berkata..
Teteh M : "Eh Kang Fudin akhirnya sampe juga."

Dan akhirnyaaa....saya nyampe ke tenda SSG, disambut Hangat oleh para Sahabat yg lain.

Nb: teteh M adalah teh Miftah dan yang satu lagi g tau siapa da gelap udah maleum...

#itulah sedikit hikmah yang saya dapat share, semoga bisa bermanfaat.

Satu Pesan "TIDAK ADA YG KEBETULAN di kehidupan ini, MELAINKAN SUDAH ALLAH TULISKAN jalannya untuk kita. Semoga setiap kejadian bisa membuat kita semakin yakin dan semakin cinta kepada Allah."

#55626
#SSG26

#SSGDT

Oleh SAEFUDIN
Posted by Unknown On 18.50 10 comments READ FULL POST

Selasa, 17 Juni 2014

Daann..takdir inilah yang mempertemukan kita menjadi satu keluarga. Sesuatu yang tak terbayang, atau sekedar lewat terbesit di benak. Siapa kita? Tak saling kenal. Kita hanya berjalan mengikuti cerita hidup ini yang akhirnya membawa pada satu kebersamaan. Mungkin inilah yang namanya JODOH...Sahabat.

Kejadian silih berganti yang tak terduga mengisi hidup ini. Ada yang datang. Ada yang pergi. Akan begitu terus hingga waktu yang telah ditetapkanNya. Tutup buku.

Ahad, 15 Juni 2014
Kami (SSG26) memutuskan untuk mengadakan rihlah ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, ke Dago Pakar menjejaki Gua Jepang dan Gua Belanda lalu ke Curug Omas (Maribaya).Tujuannya untuk mengeratkan lagi tali silaturahim dan tentu refreshing dari segala rutinitas harian yang panjang tanpa jeda, yang mungkin menguras hati dan pikiran.

Judulnya jalan-jalan dan benar-benar jadi jalan-jalan...pake kaki. Kalau diklat dulu disebut long march.
Uuuuhhh...tiiiiiiiiiiittttttttt... *ngeluhnya disensor :P
Sudah lumayan lama, semenjak saat terakhir kali tak penah mendaki bertubi-tubi seperti itu. Keringat bercucuran tak henti. Saat ingin menyerah! Kami hanya harus “menampar” diri. “Hai, itu bukan kita!” Setidaknya itu yang diajarkan saat diklat dulu.

Sepanjang jalan kenangan..kita selalu bergandeng tangaaaaannn... *eh jadi nyanyi. Sesekali berhenti mengatur nafas yang memburu.

Jujur, ini melelahkan. Tapi, tak semua kelelahan itu menjengkelkan, menyedihkan, dan rasa-rasa tak enak lainnya, bukan? Ini kelelahan yang membahagiakan, apalagi saat melihat tawa saudara, meski ekspresi saat nanjakmu, aku, dan yang lainnya, pasti sungguh miris.

Kembali menguatkan satu sama lain. Membuat cuplikan-cuplikan memori diklat SSG bermunculan satu-satu di benak.

Saat masuk, orang-orang seakan melirik aneh dengan ritual kita, baris-berbaris dengan umur seperti ini, sedang kita bukan tentara. Haha..Lucu memang. Tapi, dengan begini, kita dapat lebih teratur. Fokus. Kemudian tahu akan kemana dan seperti apa.

Lalu kami mulai menyusuri tempat itu. Trash bag, kembali menjadi barang paling berguna, “Mari kita berkhidimaaaattt!!”. 
Tempat umum seperti dago pakar ini tak bisa dipungkiri menjadi lahan empuk ulah tidak bertanggung jawabnya tangan manusia. Set..set... Habis manis sepah dibuang! Itulah nasib berbagai kemasan makanan, minuman, rokok, dan lain-lain yang nampaklah berceceran dimana-mana. Maka mengherankan manusia yang berkoar-koar geram dengan banjir yang terjadi. Karena sebenarnya kemarahan yang seringkali dilontarkan, tertuju pada diri sendiri. Solusinya sudah jelas kita tahu bersama, malah sering ditulis di mana-mana “Jagalah kebersihan!”, “Dilarang membuang sampah sembarangan!”. Hmm...hanya mungkin tak pernah benar-benar kita terapkan.

Untungnya, taman ini masih saja enak dipandang mata karena suasananya yang masih benar-benar alami. Pohon-pohon besar mengihiasi, beraneka tanaman memperidah. Hijau dimana-mana.

Selanjutnya, kami menyusuri Gua Jepang dan Gua Belanda...merenungi kisah orang-orang dulu yang harus berjalan di tempat gelap seperti ini, dan mungkin juga pengap, tidak seperti sekarang, demi untuk menyelamatkan hidup, mempertahankan nyawa dan bangsa.

Long march menjadi pilihan yang super sekali untuk mencapai curug “Omas”, air terjun yang ada di area Maribaya. Mengapa namanya Omas? Entahlah, seorang bapak yang tengah duduk di balai hanya berkata, “ Iya, Omas neng, soalnya g jauh dari situ ada si Mandra..” Lalu ditutupnya dengan tawa. Membuat kami pun tertawa.

Hawa berubah menjadi sejuk saat mendekati area ini. Samar-samar tedengar deru air yang jatuh tertumbuk satu sama lain. Lama-kelamaan nampaklah curug itu, dengan jembatan kayu yang menyatukan dua sisinya. Tapi....ya, itu tadi, mungkin karena ulah tangan manusia, air curug ini tampak keruh dan sampah-sampah bergentayangan di beberapa sisi. Miris sekali.

Yang menariknya, di tempat ini ada gerombolan monyet yang lincah. Seperti sudah terbiasa dengan keberadaan orang banyak, mereka terlihat santai saja, tidak peduli orang-orang tengah lalu lalang, yang sesekali malah menggoda. Cukup menjadi tontonan alam yang menghibur.

Hujan tiba-tiba mengguyur lumayan deras. Alhamdulillah, saat bersamaan kami telah sampai di tempat peristirahatan. Kami duduk kelelahan di bawah atap, di atas sebuah karpet yang di tawari seorang ibu yang sebelumnya mengadakan persaingan berebut pelanggan dengan pemberi jasa serupa. Membuat tersadar, hidup itu begitu kawan, yang tidak sigap akan tereliminasi. Hee...

Next, shalat di mushallah yang lumayan kecil dengan fasilitas mukena yang tidak kalah mengenaskan (kotor dan bau) dengan tempat-tempat umum lainnya. Benar-benar perlu diperhatikan dan dibenahi.

Selanjutnya, makan merupakan salah satu moment paling ditunggu. Pasalnya, keroncongan melanda, tenaga perlu dicas. Maka dengan lahapnya semua bekal yang dibawa terbabat sudah. Senyuman terbit lebih lebar. Alhamdulillah..."Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Nah, acara yang paling ditunggu-tunggu setelah itu, adalah tukeran kado. Kami mengambil nomor yang sudah diacak sebelumnya. Dan tedeeengggg!!! Sekali lagi takdir Allah yang berlaku, akan berjodoh dengan kado seperti apa kita ini, barang seperti apa. Dan nampaklah satu-satu berbagai ekspresi saat kado dibuka. Mulai syal, mug, bantal, buku-buku, hingga pengharum ruangan dan alat penggaruk badan pun ada. Alhamdulillah...semoga semua kado bermanfaat. Allah Maha Tahu yang kita butuhkan. ^_^

Untuk selanjutnya, rapat pun digelar, menentukan acara apalagi yang akan diadakan keluarga ini. Dengan harapan lebih baik, lebih seru dan lebih bermanfaat.

Sebelum pulang, sesi foto-foto dulu kiteeeeeee...

Puas, lalu lanjut long march, mendaki gunung lewati lembah, saingan sama ninja Hatori. Keringat lagi-lagi menganak sungai. Di tengah perjalanan yang meletihkan, akhirnya kami memutuskan naik angkot (akhwat) dan naik mobil bak terbuka (ikhwan), berhubung waktu sudah semakin sore.

Diperjalanan berbagai cerita kembali mengihiasi, membuat cipratan-cipratan senyum dan tawa menular dari satu ke yang lain. Hingga kami tertidur dengan lelap sampai angkotnya tiba kembali ke rumah kita. DAARUT TAUHIID.

Terima kasih atas persaudaraan ini Ya Rabb...kami pulang dengan sekarung syukur dan kebahagiaan.

Finally, salah satu pelajaran, renungan, dan hikmah yang terbesar adalah adalaaahhh...selama kita bersama, kita akan selalu punya berjuta alasan untuk tetap bahagia. Mari terus bersama! Mari terus berbahagia! ^_^

Next trip...Let’s gooooo...!!! ^_^






Oleh Rifa'atul Mahmudah






Posted by Unknown On 18.23 No comments READ FULL POST

Jumat, 13 Juni 2014

Assalamu’alaikum ^_^
Semangat Pagi!!!
Semoga sahabat semuanya berada dalam keadaan sehat dan sebaik-baik iman. Kali ini Uni mau berbagi tentang Baby Step II nih. Lanjutan dari Baby Step I yang pekan kemaren di posting. Baby Step I berisi tentang tahapan pertama perubahan diri kita, yaitu dengan mengubah PARADIGMA. Nah, di Baby Step II ini kita akan mempelajari cara-cara agar kita bisa MERAIH KEMENANGAN PRIBADI.
Buku 7 Habits karya Sean Covey ini bagus banget buat dijadiin bacaan, cob abaca deh kalau teman-teman berminat. Soalnya yang Uni share ini hanya poin-poin tertentu aja, sedangkan contoh-contoh kisah dan deskripsinya gak dicantumin.. Semoga bermanfaat ya.
Dan ingat, semuanya harus kita kembalikan ke Allah. Niat belajar, dst.
Cekidot ---
à

Baby step II:
  1. Bangunlah pada waktu seperti yang kamu rencanakan selama 3 hari berturut-turut.
  2. Tentukanlah suatu tugas mudah yang perlu kamu kerjakan hari ini, seperti masukin cucian, atau baca buku untuk tugas Bahasa Inggris. Putuskanlah kapan kamu mau mengerjakannya. Pegang janjimu dan laksanakanlah.
  3. Berbuat baiklah. Hari ini berbuat baiklah tanpa disuruh, seperti menulis kartu ucapan terimakasih, membuang sampah, atau membereskan tempat tidur seseorang.
  4. Lihatlah ke sekelilingmu dan carilah sesuatu yang bisa kamu lakukan untuk membuat perbedaan, seperti membersihkan taman di lingkunganmu, kerja sukarela di pusat warga senior, atau membacakan bagi seseorang yang tidak bisa membaca.
  5. Kembangkan talenta-talentamuBuatlah daftar talenta yang ingin kamu kembangkan tahun ini. Tuliskanlah langkah-langkah spesifik yang harus kamu ambil untuk sampai kesana. Talenta yang ingin aku kembangkan tahun ini: …Caranya: Buatlah daftar talenta yang paling kamu kagumi dalam diri orang lain. Nama orangnya : …Talenta yang kukagumi : …
  6. Bersikap lembutlah pada dirimu sendiri. Pikirkanlah suatu bidang hidupmu di mana kamu merasa rendah diri. Sekarang tariklah nafas dalam-dalam dan katakanlah kepada dirimu sendiri “Dunia belum kiamat kok".
  7. Cobalah menjalani satu hari penuh tanpa ngomong yang negative sama diri sendiri. Setiap kali kamu merasa membuat dirimu tidak bersemangat, gantilah dengan pikiran-pikiran positif tentang dirimu sendiri.
  8. Perbaharuilah dirimu. Pilihlah suatu kegiatan yang akan membangkitkan semangatmu dan lakukanlah hari ini. Umpamanya, dengarkanlah music dan menarilah.
  9. Merasa malas? Bangunlah sekarang juga dan pergilah berkeliling dengan jalan cepat.
  10. Jujurlah. Lain kali orangtuamu menanyakan apa yang sedang kamu kerjakan, ceritakanlah dengan lengkap. Jangan ada yang kamu tutup-tutupi.
  11. Selama satu hari saja, cobalah untuk tidak melebih-lebihkan atau banyak embel-embel!



Book :  7Habits

Oleh Miming MK
Posted by Unknown On 17.09 No comments READ FULL POST

Minggu, 08 Juni 2014

Assalamu’alaikum
Wah, udah lama gak nulis. Maaf ya… L
Kali ini Uni mau berbagi tentang langkah-langkah kecil tapi jitu buat merubah PARADIGMA kita yang salah atau sering menghambat perkembangan diri. Sumbernya dari buku 7 Habits karangan Sean Covey.

Baby step I :
  1. Lain kali kamu bercermin, katakanlah sesuatu yang positif tentang diri sendiri.
  2.  Hargailah pandangan seseorang hari ini. Katakanlah sesuatu seperti, “Hei, itu ide bagus.
  3. Pikirkan suatu paradigma tentang diri sendiri yang mengkin menghambat, seperti “aku tidak supel”. Lalu lakukanlah sesuatu hari ini, yang sama sekali bertentangan dengan paradigm itu.
  4. Ingat-ingatlah orang yang kamu sayangi atau teman dekat, yang memperlihatkan sikap tidak berkarakter belakangan ini. Renungkanlah apa ayng mungkin  menyebabkan mereka bersikap seperti itu.
  5. Kalau tidak ada kerjaan, apa sih yang kamu pikirin? Ingatlah, apapun yang paling penting bagimu, akan menjadi paradigmamu atau pusat hidupmu.
  6. Apa saja yang menyita waktu dan tenagaku…
  7. Aturan emas itu berlaku ! Mulailah hari ini, dengan memperlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Jangan tidak sabaran, mengeluh kamu dapat sisa, atau menjelek-jelekkan seseorang, kecuali kamu juga ingin diperlakukakn demikian.
  8. Carilah waktu yang tepat dimana kamu bisa sendirian. Renungkanlah apa yang paling penting bagimu.
  9. Dengarkanlah lirik musik yang paling sering kamu dengarkan. Evaluasilah apakah lirik tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang kamu yakini.
  10. Kalau sedang mengerjakan pekerjaan di rumah atau di tempat kerja mala m ini, cobalah prinsip kerja keras. Tempuhlah jarak ekstranya dan lakukanlah lebih dari yang diharapkan.
  11. Lain kali kamu berada dalam situasi berat dan kamu tidak tahu harus berbuat apa, tanyalah pada diri sendiri,”Prinsip apa ya, yang harus aku terapkan (misalnya, kejujuran, prioritas, kasih, sabar, dll)?” Lalu, ikutilah prinsip itu tanpa menengok ke belakang lagi.


Book : 7Habits

Oleh Miming MK
Posted by Unknown On 01.03 No comments READ FULL POST
Selamat Pagi!!! ^_^
Beberapa waktu yang lalu Uni ngewawancara beberapa temen-temen 26 untuk bahan tulisan dengan tema TIPS PELANTIKAN atau PERJALANAN KE HUTAN/GUNUNG. Rencananya mau di posting sebelum SSG 27 dilantik, tapi baru sekarang nih bisa di share…
Cekidot
à

Kg Epul : Yg pasti harus jaga kesehatan sebelum pelantikan...supaya tidak terjadi hal yg sama kayak saya..hehe”
“Mungkin saya juga sama kayak temen-temen lain kalau persiapan mau ke gunung seperti apa.. Kalau dari saya mah..kalau pelantikan kayak gini jangan terlalu banyak bawa baju ganti soalnya pengalaman pribadi juga ga ke pake.., untuk alat shalat juga buat ikhwan bawa sarung aja, untuk makanan juga harus bawa lebih banyak dari yang disuruh dibawa karena waktu bipak pergrup makanan untuk malem-malem itu perlu banget. Berikutnya untuk obat-obatan yang terpenting adalah obat masuk angin..dan yg terakhir bawa ponco jangan yang sobek dan bawa juga trashbag yang banyak soalnya pengalaman pribadi kalau bipak sendiri tetep keujanan dan basah...
Cukup sekian smoga bermanfaat..”
“Trashbagnya habis waktu bipak grup..”

Teh IDun : “Pastikan perlengkapan ke gunung sudah sesuai dan lengkap, cek ulang jika perlu (jangan sampai ada yang bawa guling, kasur, teflon, bed cover) hehe *pengalaman orang lain. Bawa perlengkapan makanan yang cukup, bayangkan hal terburuk disana”

Teh Tri : “Biasanya mau ke gunung itu suka ada perasaan gimana kalau nanti gini, gimana kalau nanti gitu, dan berbagai jenis prasangka yang lain, jadinya pas dimasuk-masukin tas penuh, apalagi baju-baju, nambah berat semua menuhin ruang, kalau Tri biasanya kalau perjalanan kemping-nya cuma sehari semalem, bawa baju ganti 1 aja cukup. Kadang 1 juga ga dipake, tapi balik lagi tergantung masing-masing orang. Mending tasnya penuhin sama bahan makanan. Yang paling efisien dan ga menuhin tas semua ga bikin berat mah bawa roti aja. Nah, barang-barang yang sekiranya akan digunakan kelompok, disebar aja, jadi ga berat, semua mubadzir juga kalau kita udah berat-berat bawa tapi ga dipake.”
*****

Oleh Miming MK


Posted by Unknown On 00.46 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube