Bismillah...
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ijinkan saya untuk menceritakan sedikit cerita tentang pengalaman
dan hikmah bersama SSG Advanture 26. SSG go to Gunung Papandayan 21 sd
22 juni 2014.
Selamat membaca para pembaca yg dirahmati Allah.
Sebenernya ini cerita saya, karena saya
"nyusul" berangkat sendiri, da yg lain udah duluan berangkat pagi-pagi.
Didasari Niat yg kuat ingin Naik Gunung, meskipun
tergolong pendaki pemula, yang hanya berbekal pengalaman jalan ke Hutan ciJungle waktu pelantikan SSG dulu, membuat saya tetap semangat untuk menyusul sahabat-sahabat yang sudah lebih dulu stay di Gunung
Papandayan-Garut. Berangkat pukul 15.00 hari Sabtu 21.06.2014. Cerita ini
dimulai...
Perjalanan dari Bandung menuju gerbang pendakian saya tempuh
kira-kira dengan waktu 3 jam menggunakan motor matic. Dipertengahan jalan, semangat naik
Gunung sempet anjlok karena akses jalan dari alun-alun Cisurupan ke Pos 1
terbilang WOW! "Ini jalan apa sungai? Aspal ama lubang masih banyakan lubang...Mana gede'-gede' lagi lubangnya" dalam hati. Hihihi
Namun, keinginan mendapatkan pengalaman, cerita, hikmah, dan pelajaran membuat saya lanjut terus. Maka jawaban dari tanya saya tadi hanya HHN "Hadapi Hayati
Nikmati". Meskipun keu'eung (takut) karena Gelap + jalan yang seakan tak bershabat. Motto PANTANG PULANG TANPA PENGALAMAN terus terngiang.
30 menit melewati jalan berlubang, akhirnya saya menemukan POS
Registrasi. Di sana saya mengisi data diri. Sempat petugas tidak mengizinkan saya naik, alasannya karena saya pendaki pemula dan hari sudah malam. Tapi saya tetap ingin sekali naik Gunung dan yakin kalau Allah pasti bantu. So, saya memutuskan naik malam
itu juga.
Memang pertolongan Allah itu TIDAK ADA YG KEBETULAN, melainkan
semua sudah tertuliskan ketika kita dalam kandungan, saat kandungan berusia 4 bulan. Yang HEBATnya, saat itu seakan Allah langsung ngasih petunjuk, melalui seorang
pendaki yang Allah kehendaki menjadi jalan untuk saya mendaki gunung Papandayan. Orang itu lewat depan saya, tanpa berfikir panjang saya ikuti. Saya yakin
orang ini mau Kemping juga, da kalo mau futsal mah g mungkin lewat gunung
maleum-maleum gini. Hehehe. *Dalam hati mengucap Syukur.. Karena Allah menundukan Gunung
yg besarnya 1.000.000.000.000 : 1 itu untuk bisa saya lalui tanpa tersesat. Padahal sangat amat mudah bagi Allah untuk membuat diri yg hina ini tersasar
di daleum Gunung di tengah malam. Jika bukan karena Do'a kedua OrangTua, istri dan
Sahabat semua, mungkin saya tidak bisa menulis cerita penuh hikmah ini skarang.
:')
Perjalanan dari gerbang pendakian sampai Pondok Saladah (tempat orang-orang mendirikan tenda),
kurang lebih 2 jam. Saat tiba, seakan lagi-lagi Allah memberikan pelajaran bahwa "Jika Allah belum menghendaki
sesuatu, maka tidak akan terjadi." Di Pondok saladah ada kurang lebih 100 tenda
berdiri, dan ada ratusan atau bahkan ribuan pecinta alam. Kurang lebih 30 menit
saya muteur nyari tenda SSG, g ketemu. Sempet putus asa dan punya pikiran, "Curiga tidur beratapkan bintang" alias g ditenda, hihihi.
Dan ketika Allah sudah mengizinkan untuk bertemu yang saya cari, cara Allah lagi-lagi LUARBIASA.. Allah Azza Wa Jalla
menggerakan 2 orang Akhwat yg berseragam SSG jalan di depan saya. Dan Allah
juga yang menggerakan mata ini untuk melihat baju itu.
Pendek cerita, saya sapa 2 Akhwat itu.
Fudin : "Assalamu'alaikum teh..."
2 akhwat : *lempeung ajah g jawab
Dikiranya teh ikhwan genit mereun yah, makanya jawabnya
dalam hati.
Ya udah, disapa lagi dengan kata yg lebih spesifik.
Fudin : "Teteh SSG yah???"
Akhirnya 2 akhwat itu membalikan wajahnya pelan-pelan lalu
berkata..
Teteh M : "Eh Kang Fudin akhirnya sampe juga."
Dan akhirnyaaa....saya nyampe ke tenda SSG, disambut Hangat oleh para Sahabat yg lain.
Nb: teteh M adalah teh Miftah dan yang satu lagi g tau siapa da gelap udah maleum...
Satu Pesan "TIDAK ADA YG KEBETULAN di kehidupan ini,
MELAINKAN SUDAH ALLAH TULISKAN jalannya untuk kita. Semoga setiap kejadian bisa
membuat kita semakin yakin dan semakin cinta kepada Allah."
#55626
#SSG26
#SSGDT
Oleh SAEFUDIN