Selasa, 02 September 2014

Seperti yang kita tahu bersama bahwa di dunia ini, Allah menciptakan berbagai macam keseimbangan yang sedemikian rupa untuk memakmurkan kehidupan makhluk-Nya. Hanya saja, dengan berbagai macam ulah tangan manusia pula, kadang justru manusia itu sendiri yang menciptakan kerugian bagi lingkungan, terlebih bagi diri sendiri.

Contoh paling sederhana adalah memulai dan mengistiqomahkan kebiasaan buruk yang berakibat fatal bagi kesehatan. Melalui konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, olahraga yang tidak teratur (mungkin jarang bergerak), mudah stress, dll dapat menjadi pintu gerbang masuknya berbagai macam penyakit. Hal ini bisa diakbibatkan oleh ketidakseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.

Hubungan antara asam dan basa secara sains diukur dalam skala 1 sampai 14, dikenal dengan “pH". Pada skala tersebut, 7 adalah netral, di bawah 7 adalah asam, dan di atasnya adalah basa. Secara teknis, pH merefleksikan konsentrasi ion hidrogen (molekul bermuatan positif).

Keadaan seimbang antara asam dan basa tubuh diperlukan agar bagian-bagian tubuh dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, dengan kebutuhan akan pH yang berbeda-beda. Misalnya, darah dan jaringan harus agak basa, bagian usus besar harus sedikit asam, dsb.

Meskipun tubuh manusia pada dasarnya akan mempertahankan kondisinya agar tetap berada dalam keadaan seimbang, namun ada konsekuensi yang harus kita bayar atas kerusakan yang sudah kita buat tersebut. Pada tahap awal ketidakseimbangan gejala yang timbul tidak terlalu intens seperti ruam kulit, kelelahan, sakit kepala, alergi, daya tahan tubuh lemah, demam dan flu atau masalah sinus. Saat keadaan makin parah, kondisi yang lebih serius muncul. Organ dan sistem melemah, disfungsi kelenjar tiroid, adrenalin, hati dan sebagainya, pertanda bahwa memang tubuh melewati ambang batas tolerirnya.

Hal ini terjadi karena demi mengatur keseimbangan tersebut, darah akan menarik mineral basa, seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium dari jaringan kita sebagai kompensasi. Saat mineral-mineral ini bereaksi dengan asam, akan menghasilkan substansi yang tidak terlalu menggangu, yang kemudian akan dibuang oleh tubuh.

Tubuh yang sehat akan menjaga cadangan suplai mineral-mineral tersebut untuk keperluan darurat. Namun bila tidak tersedia dalam jumlah cukup, maka mineral-mineral ini akan diambil dari tempat lain seperti tulang, otot, dll.

Jika kelebihan asam menjadi terlalu besar untuk diseimbangkan oleh darah, kelebihan asam tersebut akan dibuang ke dalam jaringan untuk disimpan. Kemudian, sistem limfatik (imunitas) harus menetralkannya dan membuang sisanya. Namun, membuang asam dari jaringan ternyata berarti membuangnya kembali ke dalam darah, menghasilkan sebuah siklus yang justru akan menarik lebih banyak mineral-mineral basa dari fungsi normalnya, dan membebani hati dan ginjal. Lebih jauh lagi, jika sistem limfa kelebihan beban atau tidak befungsi dengan sempurna, maka asam akan menumpuk dalam berbagai sistem organ seperti jantung, pankreas, hati, dan usus besar, atau disimpan dalam jaringan lemak, termasuk dada, pinggul, paha, perut, dan otak.
Sakit yang akut atau berulang adalah hasil dari usaha tubuh memobilisasi cadangan mineral untuk mencegah kerusakan sel.

Lebih parahnya lagi, bahwa mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang awalnya berada dalam tubuh dalam jumlah yang sewajarnya (flora normal) bisa jadi berkembang dengan pesat dan menyebabkan berbagai kerusakan. Hal ini karena makhluk-makhluk ini gemar pada kondisi tingkat oksigen yang redah yang disebabkan oleh keasaman.

So, solusi untuk mencegah semua masalah kesehatan ini adalah dengan menyeimbangkan pH darah dan jaringan melalui suplei nutrisi yang benar, pola makan makan dan olahraga yang teratur, serta spiritual yang baik.

Mencegah lebih baik daripada mengobati! ^_^

Sumber : buku "The pH Miracle" by Robert O.Young
Posted by Unknown On 16.00 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube